Mohandas Karamchand "Mahatma" Gandhi


Belum pernah dalam sejarah umat manusia, perebutan kemerdekaan suatu bangsa diperoleh tanpa perjuangan perang. Belum pernah, kecuali satu : perjuangan kemerdekaan Bangsa India dari penjajahan Inggris, di pertengahan tahun 1940-an.

Perjuangan tanpa kekerasan, yang didasari ajaran agama Hindu : Ahimsa (tanpa kekejaman), merupakan jalan perjuangan yang dilakukan oleh Bapak kemerdekaan Bangsa India : MK Gandhi.

Dalam setiap langkah kehidupan Beliau, semuanya didasarkan pada kitab suci Hindu. Beliau menjalankan Brahmacari, Beliau sejak muda berpantang daging dan alkohol. Beliau membela Dharma dan kebenaran tanpa takut.

Beliau tidak takut disakiti, tidak takut dihajar, tidak takut dipukul, tidak takut dipenjara. (Beliau disakiti, dihajar, dipukul, dipenjara, dihina, di Afrika Selatan yang Apartheid). Namun Beliau berkata : kita berjuang tanpa menyakiti dan tanpa rasa takut. Keberanian kita adalah keberanian menghadapi hinaan, penjara, pukulan, pentungan, dengan penuh tekad bahwa kita akan terus berjuang sampai berhasil, tanpa membalas memukul-menghina-dan menyakiti.

Beliau selalu membaca Bhagavad Gita untuk memperoleh inspirasi dan memperbaharui keteguhan tekad Beliau. Pada saat Beliau meninggal karena ditembak, saat rebah terjatuh, diujung hembusan nafas terakhirnya, Beliau bergumam : Oo.. Ram (Oo.. Tuhan).

Beliau berpulang tanpa meninggalkan harta benda berharga. Namun Beliau meninggalkan nama harum, yang selama-lamanya turut memberikan nama harum bagi Agama yang mendasari keyakinan dan langkah perjuangan Beliau : Agama Hindu.

David Frawley

Dr. David Frawley is one of the few Westerners ever recognized in India as a Vedacharya or teacher of the ancient wisdom. In 1991 under the auspices of the great Indian teacher, Avadhuta Shastri, he was named Vamadeva Shastri, after the great Vedic Rishi Vamadeva. In 1995 he was given the title of Pandit along with the Brahmachari Vishwanathji award in Mumbai for his knowledge of the Vedic teaching. Over the years Vamadeva has received many awards and honors for his work from throughout India.

Vamadeva (Dr. Frawley) is a unusual western born knowledge-holder in the Vedic tradition. He carries many special Vedic ways of knowledge (vidyas), which he passes on to students in India and in the West. His vast knowledge is rooted in intuitive and past life influences, as it is more than could be gained in a single life experience, though he has studied many traditional texts and with many teachers.

Arya Wedakarna, Anak Agung Ngurah


Anak Agung Ngurah Arya Wedakarna, adalah pemuda pekerja keras, yang sangat bangga dengan Hindu dan dengan semangat tinggi menularkan kebanggaan Hindunya pada remaja seusianya.
Merupakan anugerah bagi masyarakat Hindu Indonesia, Beliau dikagumi dengan diam-diam, oleh banyak orang dari berbagai usia.
Sangat energik, dan sangat rajin belajar (Doktor di usia muda), Beliau adalah salah satu Putra terbaik Bali di saat ini.
Dari saya pribadi, saya mengagumi Beliau karena mendirikan Arca Ganesha di Lovina.
Terima kasih Arya !

Ngakan Made Madrasuta

Beliau adalah salah satu cendekiawan Hindu Indonesia, yang sangat bangga pada Hindu, dan sangat peduli pada umat Hindu Indonesia.

Beliau adalah seorang Hindu pemberani, yang berani menyuarakan isi hati banyak umat Hindu.

Beliau berkarya dengan menterjemahkan buku, dengan menulis buku, dan dengan menulis artikel-artikel yang membangkitkan semangat umat Hindu Indonesia.

Terima kasih Pak Ngakan.

(foto menyusul ya..)

Stephen Knapp


Stephen Knapp adalah seorang Amerika pemeluk agama Hindu, yang sangat bangga dengan agamanya.Berikut adalah website kompilasi pengetahuan agama Hindu beliau. Salut.

Shrila Prabhupadha


Tokoh yang luar biasa.
Beliau meninggalkan India ke Amerika pada usia tua, dengan berbekal terjemahan Bhagavadgita yang Beliau terjemahkan ke Bahasa Inggris.

Di Amerika, beliau memperkenalkan Dharma melalui keyakinan Beliau kepada KRSNA. Berkat karya Beliau, hari ini KRSNA dipuja sebagai perwujudan Tuhan Yang Maha Esa, oleh para Bhaktanya yang terdiri dari berbagai bangsa di berbagai penjuru dunia.

Sampai hari ini, lagu-lagu pujaan kepada KRSNA masih terus dinyanyikan dengan memukul kendang, ceng-ceng, serta lagu rohani yang penuh semangat tinggi, energi dan keceriaan, di Kota-kota besar dunia seperti London, New York, di tengah-tengah para turis yang mengunjungi pusat kota.

Anda seorang pribadi yang luar biasa, Shrila Prabhupadha. Meskipun memulai Dharmadutta di usia tua, sendiri, di negeri asing (Amerika Serikat), tanpa uang, tanpa kenalan, dan sudah sakit-sakitan... tapi karya agung Anda menunjukkan betapa besar Kuasa Tuhan. Meski demikianpun, Anda dengan penuh kesadaran suci berkeyakinan, bahwa bukan Anda pelakunya... semua ini adalah karya Tuhan.

LUAR BIASA !

Adi Shankaracarya


Seorang cendekiawan/penulis Hindu ternama pernah berkata tentang Adi Shankara-Acharya sbb : "Beliau adalah bintang paling cemerlang di langit sanatana dharma".

Wow, sungguh suatu pujian yang sangat tinggi ! Itu adalah karena karya Beliau yang sangat menakjubkan dalam sejarah hidupnya yang singkat (Meninggal pada usia 30-an tahun).

Saat Beliau lahir, hampir seluruh India telah beragama Buddha. Adi Sankara, seorang Brahmana remaja dengan kecerdasan yang istimewa, menuntaskan pendidikan Vedanya, pada pertengahan usia belasan tahun, dan diminta oleh Guru Beliau untuk berkelana membabarkan Dharma.

Beliau melaksanakannya, dengan mengunjungi para pemuka agama, baik Hindu maupun Buddha, untuk mengundang para arif bijaksana tersebut dalam debat Dharma. Dengan perjanjian, bahwa yang kalah akan menjadi murid sang pemenang. Demikianlah, Beliau memulai perjalanan yang berlangsung selama belasan tahun, yang disebut DIGVIJAYA. Perjalanan yang penuh dengan kejayaan.

Saat Beliau berpulang di usia sangat muda, Beliau telah mengembalikan Putra-Putri India kepangkuan SanatanaDharma. Wajah masyarakat Hindu kembali penuh kecermelangan, karena Tuhan telah mengkaruniai seorang Adi Shankaracarya di dunia ini.

Terima kasih O Guru muda nan Agung. Usiamu remaja, namun kedalaman kebijaksanaanmu sedalam Veda. Terima kasih, Terima kasih, ribuan kali terima kasih. Tanpa karya dan perjuanganmu, hari ini Agama Hindu tidak akan seperti ini adanya.

Putu Setia


Di masa mudanya, Beliau adalah wartawan muda berbakat yang berkarya di Majalah TEMPO. Kecintaan dan kesetiaannya pada umat Hindu, membuat Beliau mencurahkan bakat dan karya Beliau dalam bidang Jurnalisme tentang Hindu Indonesia.

Perspektif Beliau yang luas dan kebijaksanaan yang Beliau peroleh dari banyaknya membaca sejarah, membuat Beliau menolak apabila Hindu hanya dikemas dengan kemasan Kultur Bali. Meskipun Beliau adalah Putra Bali sejati, namun kearifan Beliau telah menyadarkan banyak putra-putri Bali lainnya, bahwa Agama Hindu di Nusantara adalah majemuk. (dahsyat !)

Beliau berkeyakinan bahwa para Putra-Putri Bali tidak selayaknya terlalu memaksakan ritual Bali, bagi penganut Agama Hindu dari suku budaya yg berbeda. Terima kasih Pak Putu, anda teguh memegang ritual Hindu Bali, tapi anda juga teguh dalam menghargai kebudayaan Hindu dari saudara-saudara se-Dharma yang bukan putra/i Bali.

I Ketut Bangbang Gde Rawi

I Ketut Bangbang Gde Rawi
Beliau adalah pelopor kalender Bali. Berkat jasa Beliau lah, setiap keluarga Hindu bali di perantauan bisa tetap mengikuti hari-hari suci, yang ditetapkan berdasarkan kalender Jawa - Bali.
Kalender Jawa - Bali di tetapkan bersadarkan wewaran (dari ekawara s/d sapta wara). Di Jawa, saat ini yang tetap terkenal adalah Pancawara : Legi (umanis), Pahing (Paing), Pon, Wage, Kliwon.
Di Bali, Saptawara juga sangat dikenal (Redite, Soma, Anggara, Buda, Wrhaspati, Sukra, Saniscara). Diterjemahkan ke kalender internasional sbb : Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu.
Saat ini, berbagai penulis kalender Bali, telah mengikuti jejak Beliau.
Bapak I Kt. Bangbang Gde Rawi, adalah sang pelopor. Kecintaannya pada sistem kalender Bali, telah mempermudah kehidupan beragama umat Hindu Bali di perantauan.
Wajah Beliau menghiasi kalender Bali, yang terpampang di ruang keluarga, mulai dari rumah petani di desa di kaki gunung Batur, sampai di rumah guru gamelan Bali di Washington DC.
Terima kasih, Pak Gde Rawi.

Pramukh Swami Maharaj


Beliau saat ini adalah pemimpin spiritual dalam denominasi Hindu Waisnawa, atau lebih tepatnya dalam sub-denominasi SWAMINARAYAN.

Meskipun kelahiran India, namun Beliau benar-benar tokoh Hindu Internasional, yang memberikan kebanggaan luar biasa bagi umat Hindu di London. Pura Swaminarayan di London, adalah salah satu keajaiban kota London, dan salah satu kebanggaan kota London (kunjungi http://www.mandir.org/). Beliau juga mendirikan pura yang serupa, di Toronto-Canada, yang peresmiannya dihadiri oleh Perdana Menteri Canada.

Beliau adalah pembangun pura modern yang luar biasa. Antara lain, pura modern terbesar di New Delhi, yang bernama Akshardam Mandir.

Terima kasih, oh Guru Agung ! Jasamu sungguh luar biasa bagi kemanusiaan.
Baca riwayat singkat Beliau di http://www.swaminarayan.org/pramukhswami/
(Menurut informasi dari website ini, Beliau mendirikan & meresmikan 700 pura, sampai dgn saat ini !!!)

Dr Frank Morales


Beliau adalah seorang Dharmika Amerika yang sangat gigih membela Agama Hindu.

Beliau mengkritik pandangan sebagian umat Hindu yang berpendapat bahwa semua agama sama saja, karena tujuannya satu, yaitu Tuhan. Pandangan ini oleh Beliau dinamakan pandangan "Radical Kesamenisme". Pandangan ini merurut Beliau senantiasa memperlemah umat Hindu, dan selalu menjadikan umat Hindu tertindas.

Bagi Beliau, meskipun agama Hindu adalah agama Ahimsa, namun setiap umat Hindu harus berdiri tegak membela agamanya dan dengan berpegang pada Weda, untuk tidak pernah takut menghadapi tantangan apapun yang hendak menindas Dharma.

Terima kasih Mr. Morales. Anda benar-benar Dharma Raksaka (pembela Dharma) yang pemberani. (Dr Morales adalah seorang Acharya (pendeta) di sebuah pura di Amerika Serikat)

Swami Chinmayananda


Swami Chinmayananda, putera seorang pengacara di India, di masa penjajahan Inggris. Saat kecil Beliau bertumbuh sebagai anak yang religius dan rajin sembahyang.
Saat dewasa, sebagai wartawan muda, Beliau terlibat dalam gerakan anti penjajahan sehingga di penjara. Hampir meninggal dalam penjara, Beliau dikeluarkan, dan diselamatkan jiwanya oleh seorang Ibu kaya, yang putranya mirip dengan wajah Beliau.
Beliau melanjutkan karir sebagai wartawan, dan sempat mengalami keguncangan rohani, bahkan sempat mengalami tidak peduli dengan Tuhan (astaga !). Sampai akhirnya Beliau bertemu Swami Sivananda, dan terdorong untuk kembali ke pangkuan Sanatana Dharma.
Beliau akhirnya memutuskan untuk menjadi Brahmacari dan belajar Weda dari seorang Rsi yang tinggal di sebuah gubug kecil di Himalaya. Setelah lulus dalam pendidikannya, Beliau baru menyadari bahwa umat Hindu pada umumnya buta akan pengetahuan agamanya sendiri.
Beliau lalu memohon kepada Gurunya (Swami Tapovan), untuk mengajarkan Weda kepada masyarakat awam, dalam bahasa awam. Permohonan Beliau pada mulanya ditolak oleh Gurunya, dengan alasan bahwa Weda hanya diajarkan kepada mereka yang mencari Weda.
Namun Beliau terus memohon, dan akhirnya dikabulkan.
Kini, berkat jasa Beliau, pelajaran-pelajaran agama Hindu tersedia di berbagai Chinmaya Centre di berbagai penjuru dunia. Para sukarelawan telah meneruskan jejak Beliau, dan berkarya dengan cara menerjemahkan kitab-kitab suci Hindu (terutama Upanishads dan Bhagavadgita) ke dalam berbagai buku.
Terima kasih wahai Guru Agung ! Jasamu sungguh tidak ternilai.

Dr Thangamma Appakutti


Thangamma Appakutti dilahirkan 1 Januari 1925 di Jaffna.
Beliau adalah wanita yang mendedikasikan dirinya dalam pengembangan Siwaisme dan bahasa Tamil.
Beliau adalah pengurus (otorita) Pura Tellipalai Thurgaiamman, 30 tahun lalu. Beliau mendirikan dan menjalankan: Perpustakaan Riset Saiva Tamil, Panti Jompo Sivathamilchelvi Annai Illam, organisasi makanan gratis Sri Thurga Devi Annachathiram, dan panti asuhan gadis, Thurgapuram Women's Home.
Beliau memperoleh penghargaan Doktor Honoris Causa dalam bidang pendidikan dan keagamaan dari Jaffna University 1998, Penghargaan "Kalasuri" dari Kementrian Sosial Sri Lanka 1991, dan penghargaan Hindu Renaissance Award dari Majalah Hinduism Today, tahun 2007.Salut kepada Ibu Appakutti.
Semoga kami di Indonesia bisa mengikuti jejak teladan ibu.
Om Namah Sivaya !!!

Ed Visvanathan

Beliau bukan tokoh agama, bukan guru agama, bukan rohaniawan. Tetapi kecintaannya pada Agama Hindu, membuahkan sebuah buku terkenal di dunia yang berjudul "Daddy Am I a Hindu ?"

Buku ini telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, dan merupakan sumber pengetahuan Hindu yang luas, dalam bentuk percakapan tanya jawab, antara anak dan ayahnya yang berpengetahuan agama luas.

Ed Visvanathan, pengetahuan agamamu benar-benar membuat para ayah salut ! :)
Baca sedikit postingan Ed di webblog berikut ini : http://chuckles1053.tigblog.org/post/42367

Baca tulisan paman Ed Visvanathan tentang agama kita, di sini http://www.boloji.com/hinduism/036.htm (kunjungi ya..) :)

Ben Collins


Ben Collins, seorang Dharmika dari Amerika Serikat. Beliau bukan guru agama, bukan cendekiawan, bukan yogi. Dengan kecerdasannya, Beliau berkarya dalam bentuk PodCast cerita-cerita Hindu, Foto-foto upacara Yajna (termasuk Agni Hotra), dan Blog Vedic Yajna, yang sangat mengesankan.


Beliau masuk dalam daftar Tokoh Teladan Sanatana Dharma, karena karya Beliau yang sangat mengesankan (bersama beberapa teman Beliau, al. Sri Narasimha Bhattar dan Sri Seetharam Sastri )


Kunjungi Website karya Ben Collins yang sangat mengesankan, di http://puja.net/

Swami Sivananda


Dimasa mudanya Beliau adalah dokter yang cerdas, lulusan India. Beliau praktek di Malaysia. Swami Sivananda, lahir tahun 1887, meninggalkan praktek kedokterannya di Malaysia tahun 1923, untuk menjadi seorang Sanyasin di India.


Beliau menjadi seorang yogi, dan berkelana ke berbagai penjuru dunia, untuk mengajar Yoga, serta mengajar Hindu Dharma. Beliau mendirikan The Divine Life Society.


Beliau memberikan inspirasi pada seorang pemuda cerdas, yang semula sangat ragu akan Tuhan, sampai akhirnya menjadi seorang suci bernama Swami Chinmayananda.

Biografi Beliau, bisa dibaca di http://www.sivanandadlshq.org/saints/siva.htm
dan beberapa pelajaran agama dari Beliau, bisa diakses melalui http://www.realization.org/page/topics/sivananda.htm

Swami Satya Prakash Saraswati


Svami Satya a Prakasha Sarasvati, D.Sc., F.A.Sc, was an Ex. Prof. and head of the chemistry department of the Allahabad University. He was a Sanyasin and also a Rotarian. Being an admirer of Maharshi Dayananda Sarasvati, he had a desire from his early boyhood of becoming a Sanyasin, which he became by entering into the order of the Sanyasin on May 10, 1971. His canonisation to this order took place in the University campus and the high priest in the segment was none other than Dr. Babu Ram Saksena, the vice Chancellor of the University. He was brought up in the traditions of the Arya Samaj, which stood for the Oriental ideals.


Svami Satya Prakash Sarasvati is the editor and author of commentary for a complete edition of the ancient Hindu religious text the Rig Veda. His many other published works cover topics of Hinduism influenced by Swami Dayananda Saraswati's Arya Samaj reform movement.


Dang Hyang Nirartha


Sembah hormat kehadapan Beliau, Ida Pedanda yang sangat dihormati rakyat Bali sampai hari ini. Beliau di Bali mendapat panggilan kehormatan dari rakyat, sebagai "Pedanda Sakti Wawu Rawuh" (Pedanda Sakti yang Baru Datang).




Toward the end of the 15th century, a brilliant Hindu priest Danghyang Nirartha crossed the Bali Strait and made the difficult, fateful journey to Gelgel, the seat of Dalem Waturenggong, the benevolent ruler of the island.
Nirartha won the king's favor and became his trusted spiritual advisor. In this elevated position, Nirartha was well known for his political and religious achievements. He was responsible for establishing the supremacy of the Siwaistic Brahmin family, which survives until the present era, and for constructing various major temples as the island's spiritual fortification

Swami Sivaya Subramuniyaswami


Seorang Amerika, guru Agama Hindu, pendiri Ashram di Hawaii,
Beliau mengajarkan Siva Siddhanta, dan memperjuangkan solidaritas Hindu, dari berbagai denominasi (sampradaya).

Beliau adalah pendiri Himalayan Academi, dan Majalah Hindu triwulanan : Hinduism Today.

Hasil karya Beliau telah menyelamatkan banyak orang, dan membuat banyak umat Hindu bangga dengan warisan KeHinduannya.

Terima kasih Guru agung !

http://en.wikipedia.org/wiki/Satguru_Sivaya_Subramuniyaswami

Nyoman Suandi Pendit

Beliau berjasa karena menerjemahkan Bhagavadgita kedalam Bahasa Indonesia.
Beliau adalah salah satu cendekiawan Hindu di masa mudanya.

Edisi pertama Bhagavadgita terjemahan Beliau masih menggunakan Edjaan Lama. Dengan kata pengantar / sambutan, yang diberikan oleh Pedjabat Presiden RI, Soeharto.

Terima kasih Pak Pendit. Anda begitu muda, saat menerjemahkan Buku sucia mulia tersebut. Buku terjemahan Anda, saat itu merupakan tunas kecil, yang kini telah melahirkan banyak pohon raksasa di hamparan tanah luas umat Hindu Indonesia.

Kami berterima kasih kepada Anda.