Swami Chinmayananda


Swami Chinmayananda, putera seorang pengacara di India, di masa penjajahan Inggris. Saat kecil Beliau bertumbuh sebagai anak yang religius dan rajin sembahyang.
Saat dewasa, sebagai wartawan muda, Beliau terlibat dalam gerakan anti penjajahan sehingga di penjara. Hampir meninggal dalam penjara, Beliau dikeluarkan, dan diselamatkan jiwanya oleh seorang Ibu kaya, yang putranya mirip dengan wajah Beliau.
Beliau melanjutkan karir sebagai wartawan, dan sempat mengalami keguncangan rohani, bahkan sempat mengalami tidak peduli dengan Tuhan (astaga !). Sampai akhirnya Beliau bertemu Swami Sivananda, dan terdorong untuk kembali ke pangkuan Sanatana Dharma.
Beliau akhirnya memutuskan untuk menjadi Brahmacari dan belajar Weda dari seorang Rsi yang tinggal di sebuah gubug kecil di Himalaya. Setelah lulus dalam pendidikannya, Beliau baru menyadari bahwa umat Hindu pada umumnya buta akan pengetahuan agamanya sendiri.
Beliau lalu memohon kepada Gurunya (Swami Tapovan), untuk mengajarkan Weda kepada masyarakat awam, dalam bahasa awam. Permohonan Beliau pada mulanya ditolak oleh Gurunya, dengan alasan bahwa Weda hanya diajarkan kepada mereka yang mencari Weda.
Namun Beliau terus memohon, dan akhirnya dikabulkan.
Kini, berkat jasa Beliau, pelajaran-pelajaran agama Hindu tersedia di berbagai Chinmaya Centre di berbagai penjuru dunia. Para sukarelawan telah meneruskan jejak Beliau, dan berkarya dengan cara menerjemahkan kitab-kitab suci Hindu (terutama Upanishads dan Bhagavadgita) ke dalam berbagai buku.
Terima kasih wahai Guru Agung ! Jasamu sungguh tidak ternilai.